Berita Terbaru Seputar Forex Trading

Pada jumat malam yang lalu, terhadap euro, sejak februari 2020, kenaikan terakhir dan pergerakan menuju level terkuat terjadi pada Pound. Daripada ekspektasi, menyusul darta dari NFP AS, terhadap dollar AS, mata uang inggris tersebut jatuh.

Dilaporkan setelah terjadinya penurunan kasus infeksi pandemi di Inggris, pound jadi mata uang terkuat. Aturan pembatasan sosial di Inggris sebagian besar telah dicabut oleh pemerintah, seiring dengan tingginya tingkat vaksinasi.

Versus euro, kenaikan mingguan sterling mencapai 0,6% di kalurnya, dan sejak Mei, merupakan kenaikan secara berturut-turut di minggu ketiga. Per Euro nya di 84,79 pence, hari ini naik 0,2% setelah di awal sesi mencapai 84,7 dan sejak Februari 2020 mengalami level terkuat.

Pada $1,3866, GBP turun 0,4% terhadap Dollar AS, dengan sedikit pelemahan, mengarah untuk mengakhiri di minggu ini. Dibanding mata uang lainnya yang sensitif dan beresiko, tidaklah penurunan ini terlalu parah, seperti pada Dollar Australia juga Selandia Baru yang oleh kenaikan dollar telah dirugikan juga.

Lee Harman, Analis mata uang MUFG, kepada client, dalam sebuah catatan mengatakan bahwa, “Data Covid dari inggris yang membuat penurunan resiko menurun karena gangguan varian delta lebih lanjut baru-baru ini adalah pendorong utama rebound GBP.

Dengan rencana moneter dan pengetatan nya, juga pada hari kamis kemarin ketika Bank of England mengeluarkan kebijakan, kenaikan Pound Versus Euro juga dikaitkan oleh para analis.

Baca juga:   5 Tips dalam Memilih Broker Forex Trading

Kebijakan BoE dan Pengaruhnya

Sedikit Hawkish sinyal dari Bank Sentral pada hari Kamis setelah pertemuan kebijakan. Agar pembelian obligasi pemerintah dan lajunya bisa dipertahankan, suara 7-1 diberikan oleh komiter kebijakan moneter kendati sekitar akhir tahun ini, terjadi lonjakan hingga 4,0% pada ekspekasi inflasi.

Selama periode perkiraan tiga tahun, kemungkinan diperlukannya akan terjadi dari kebijakan moneter ini dan bahwa “beberapa pengetahan sedang dalam laju sedang” sebagaimana dikatakan oleh mereka. Ini disebabkan karena oleh sebagian besar pasar, sudah diperkirakan soal pergerakan hawkish ini. Maka dari itu, terhadap berita tersebut, reaksi signifikan tidak diberikan oleh Sterling.

Meskipun begitu, tren penguatan pound telah terbantu sedemikian kuat oleh kabar tersebut sebagaimana dikatakan para analis. Bagi BoE, sinyal bank sentral mungkin hanyalah sebuah langkah kecil. Meskipun demikian, dengan komunikasi ECB, ini merupakan sebuah lompatan besar. Demikian tulis ahli strategi ING FX dalam satu catatan klien.

Karena pengetatan BOE dan ekspektasinya diajukan, tuas pengetatan moneter telah siap ditarik oleh Inggris yang lebih baik dan di GBP telah dapat menunjukkan sebuah reaksi besar dengan BoE.

Sumber
https://seputar. forex/pound-menguat-vs-euro-melemah-vs-dolar-as/

Originally posted 2021-08-17 10:36:11.