LinkedIn Update Fitur Pencarian Kerja

Jumlah tenaga kerja di Indonesia makin meningkat, perlu diimbangi dengan jumlah lowongan pekerjaan. Situs atau web pembagi informasi lapangan kerja juga makin dibutuhkan dan dicari, sebagai penghubung antara pihak pencari tenaga kerja dengan pihak yang mencari lowongan pekerjaan. Salah satunya ada LinkedIn. Linkedln Update Fitur Pencarian Kerja.

Apa itu LinkedIn

LinkedIn ialah situs networking para pekerja dan pencari kerja. Info lowongan kerja sering bisa diperoleh dari situs networking keluaran Microsoft ini. Cukup banyak perusahaan pencari kerja yang mencari informasi calon pekerja atau menginformasikan lowongan pekerjaan dengan spesifikasi serta kriteria tenaga kerja yang sedang dibutuhkannya di situsnya tersebut.
LinkedIn termasuk ke dalam kategori situs jejaring sosial. Meskipun peruntukan LinkedIn tidak bisa disamakan dengan Facebook, atau twitter atau yang lainnya. Hal ini karena linkedln lebih ditujukan bagi kalangan profesional. Jadi user harus bisa membedakan penggunaan LinkedIn dengan Facebook atau yang lainnya yang sifatnya lebih santai. Pergunakan LinkedIn dengan secara bijak dan hati-hati secara profesional.
kehadiran LinkedIn memang guna membantu untuk menjalin networking atau pertemanan antar para penggunanya, tapi platform ini bukanlah hanya sekedar tempat untuk urusan sharing foto atau update status, namun lebih kepada untuk suatu tujuan dan urusan yang bersifat lebih profesional terkait urusan pekerjaan.

Perkembangan LinkedIn

Ditengah merebaknya virus Covid 19 atau virus Corona dari Wuhan RRC maka cara kerja pun berubah, akibat adanya keharusan untuk melalukan social distance guna mencegah penularan virus mematikan Covid 19 atau virus Corona tersebut. LinkedIn juga sedikit banyak mengalami perubahan sebagai dampaknya.
LinkedIn memperkirakan perusahaan akan mempertimbangkan untuk tetap menerapkan cara kerja secara daring atau jarak jauh. Platform networking antar pekerja dan pencarian kerja buatan Microsoft ini baru saja melakukan update fitur guna pencarian kerja dengan secara lebih mudah dan praktis di masa pendemi global virus covid 19 atau virus Corona. Berikut beberapa up date atau perubahan tersebut.

Baca juga:   10 Twibbon Menarik Hari Raya Idul Adha 2022 - Gratis

Fitur Career Explorer

Pada saat ini LinkedIn sedang menguji coba fitur barunya yang dinamai sebagai Career Explorer. Fitur ini dirancang agar berfungsi bisa menampilkan data lowongan pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian tiap pencari kerjanya.
Jadi nantinya tiap pekerja yang sedang mencari lowongan kerja akan bisa mendapat informasi dengan secara tepat mengenai lowongan kerja yang ada pada saat itu secara terupdate yang terkait dengan keahlian dan keterampilannya. Sehingga tak perlu untuk memilah-milah dan menyaring lowongan pekerjaan yang tak bisa dipenuhi spesifikasinya atau tak sesuai dengan bidang keahliannya.
Informasi yang muncul dan diperoleh ialah diutamakan pada informasi lowongan kerja yang paling tepat dan sesuai dengan keahliannya.

Kursus Online

Kini juga pada saat user login ke LinkedIn, maka pengguna akan diarahkan untuk mengikuti kursus online guna mempelajari hal baru dan mengupgrade kemampuannya. Beberapa kursus yang ditawarkan di LinkedIn tersebut antara lain ialah terkait mengenai hal programming, dan pemasaran digital, juga finansial serta analisis data.
Pada situasi saat ini tenaga kerja hendaknya terus belajar dan memanfaatkan waktu yang ada untuk melalukan investasi terhadap keterampilan dan keahlian tambahan yang baru yang akan diperlukan dan penting bagi para pencari kerja agar dapat berkembang sambil menunggu menemukan lowongan pekerjaan yang tepat dan dapat kembali bekerja.

Baca juga:   Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022

Kisi-kisi Pertanyaan saat Wawancara Kerja

Platform besutan Microsoft ini juga membantu pengguna untuk mempersiapkan wawancara kerja, yakni dengan cara memberikan kisi-kisi pertanyaan yang umum ditanyakan. Dalam hal ini terutama ialah kisi-kisi pertanyaan wawancara kerja di bidang pemasaran, dan penjualan juga manajemen produk.

Pihak LinkedIn memperkirakan akan terdapat 150 juta pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi baru di masa mendatang, yakni antara lain akan membutuhkan keahlian tenaga kerja dengan spesifikasi profesi sebagai insiyur perangkat lunak, dan staf penjualan yang selalu saja dibutuhkan dan juga untuk profesi sebagai manajer proyek serta administrator Informasi Teknologi.
LinkedIn juga percaya bahwa di masa pandemi virus Corona atau COVID 19 ini juga akan mengubah cara dalam bekerja. LinkedIn memperkirakan masih banyak perusahaan yang akan mempertimbangkan untuk tetap menerapkan cara kerja secara online dari jarak jauh. Hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan up date LinkedIn di masa ke depannya.

Originally posted 2021-05-02 08:52:16.