Kasus Pembajakan Akun Whatsapp Bermunculan? ini Modus dan Tujuannya

Kasus pembajakan akun whatsapp sekarang bermunculan. Hal ini menjadi masalah karena whatsapp sendiri merupakan aplikasi perpesanan pribadi. Dengan terbajaknya aplikasi ini, berbagai macam informasi pribadi bisa saja diketahui masyarakat luas.

Aplikasi ini sekarang sangat populer di Indonesia. Ini adalah software pengiriman pesan online dengan pengguna paling banyak.
Beberapa waktu lalu, Ditreskrismus sempat membuat pernyataan yang cukup ramai di kalangan masyarakat.

Pernyataan tersebut dilontarkan pada sebuah akun Youtube pada senin tanggal 15 maret. Pada perbincangan tersebut, AKBP Dani Aryanda dan Kompol Immanuel Tobing menjadi Narasumber utama. Keduanya menjelaskan tren pembajakan yang terjadi baru-baru ini.

Ternyata ketika dijabarkan, modusnya cukup. Ada banyak modus dilakukan untuk mengelabui pengguna. Bahkan beberapa terdengar masih baru dan belum ramai di masyarakat. Agar bisa mengetahui lebih lengkap mengenai modus tersebut, berikut ulasan secara lengkap mengenai beberapa modus paling populer.

Beberapa Modus ini Biasanya Dilakukan

Modus pertama adalah penggunaan aplikasi. Sekarang, kasus pembajakan akun whatsapp sudah semakin canggih. Ada banyak orang yang berniat melakukannya hingga membuat aplikasi secara khusus.

Menurut Kompol Immanuel sendiri, teknologi yang digunakan bisa bermacam-macam mulai dari aplikasi atau sejenis back door. Intinya, korban akan diarahkan untuk memakai aplikasi tersebut.

Ketika software sudah diinstall oleh korban, pelaku akan bisa melakukan akses secara penuh terhadap perangkat tersebut. Cara ini biasanya berhasil pada orang-orang yang rutin menggunakan internet untuk berselancar.

Teknik selanjutnya adalah penggunaan pishing.
Pishing ini juga cukup efektif dalam merayu masyarakat. Ketika melakukan pishing, pelaku tidak hanya melakukan pembajakan akun.

Baca juga:   Pilihan Laptop Harga 5 Jutaan Terbaik yang Bisa Dipilih

Selain melakukan pembajakan, pelaku juga akan memanfaatkan kelengahan dari pemilik akun. Untuk masuk ke sebuah akun whatsapp, seseorang harus memasukkan akun OTP berjumlah 6 digit.

Menurut AKBP Deny, pelaku akan memancing korban pada jam-jam lengah atau sibuk. Dengan menanyakan kode OTP tersebut pada jam sibuk, korban akan memberitahukan kodenya secara tidak sadar. Biasanya, pelaku mengirimkan kode OTP tersebut menggunakan bahasa asing. Hal tersebut membuat korban tidak sadar maksud dari pesannya.

Tujuannya Sendiri Mencakup Beberapa Hal

Ketika melakukan kasus pembajakan akun whatsapp, terdapat beberapa hal yang dikejar oleh pelaku. Hal pertama adalah penyebaran hoaks. Ketika menyebarkan hoaks, akan berbahaya jika pelaku menyebarkannya sendiri.

Nantinya, pihak berwajib akan melakukan pelacakan ketika hoaks tersebut sudah meresahkan masyarakat. Akan lebih mudah jika penyebaran hoaks tersebut dilakukan dengan mengatasnamakan korban. Dengan itu pelaku tidak akan tersentuh oleh hukum dan korban akan mendapatkan masalah.

Selain penyebaran hoaks, tujuan lain dari pembajakan akun whatsapp ini adalah untuk mendapatkan informasi korban. Akan berbahaya jika terdapat informasi yang sifatnya rahasia.

Apabila informasi tersebut disebarkan saat kasus kasus pembajakan akun whatsapp, korban tentu akan sangat dirugikan. Tujuan lain dari pembajakan akun tersebut berupa keuntungan finansial. Keuntungan finansial ini bisa didapat dengan beberapa cara.

Cara pertama adalah mengancam korban terkait informasi pribadi yang akan disebarkan. Selain itu, bisa juga pelaku meminta sejumlah uang pada kontak korban. Menurut AKBP Dani, pelaku biasanya mengontak kerabat korban dan mengaku sedang membutuhkan uang untuk keperluan rumah sakit atau karena ATM rusak.

Baca juga:   Daftar Harga Terbaru Laptop Acer Swift Series Terpopuler

Kerabat dekat pasti akan membantu dengan mengirimkan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Pengiriman pesan tersebut biasanya pelaku lakukan dengan cara random.

Cara Supaya Tidak Terkena Pembajakan

Terdapat beberapa cara yang perlu dilakukan agar kasus kasus pembajakan akun whatsapp tersebut tidak sampai dialami. Cara pertama adalah memantau secara rutin aktivitas whatsapp web. Biasanya whatsapp web dijadikan salah satu media pelaku untuk melakukan penipuan.

Jangan lupa juga untuk menggunakan verifikasi dua tingkat. Verifikasi dua tingkat membuat kode OTP bukan satu-satunya hal yang perlu dimasukkan saat hendak log in. Namun terdapat password khusus yang juga perlu diketahui ketika ingin masuk.

Jangan lupa juga untuk terus memerhatikan kode OTP. Jika mendapatkan SMS dengan susunan nomor di dalamnya, pastikan untuk tidak memberitahukan nomor tersebut kepada siapa saja. hindari juga penggunaan wifi secara sembarangan.

Saat terkoneksi pada sebuah wifi, pemilik wifi akan memiliki akses penuh terhadap perangkat anda.Pastikan untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan akun whatsapp. Jangan sampai melakukan kesalahan dengan asal dalam memberitahukan tata cara log in.

Hindari juga pengiriman pesan yang sifatnya pribadi. Ditakutkan, ke depannya akan bermunculan modus penipuan baru dalam .kasus pembajakan akun whatsapp.

 

 

Originally posted 2021-07-05 07:00:07.